Keutamaan Dzikir Dalil-dalilnya Dan Perintahnya Dalam Al-quran – Pada kesempatan kali ini akan menerangkan tentang Keutamaa dzikir. Dalil Dzikir dan Perintah Dzikir Dalam Al-quran. Terkait dengan tema tersebut di atas baiknya mari kita ikut bersama Uraian di bawah ini. Sebelumnya kami mohon ma’af kepada para pebaca jika uraian kami nanti tidak berkenan. Mukodimah السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتَهُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ رَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ Segala Puji hanya bagi Allah, Sholawat dan Salam-Nya semoga tetap tercurahkan ke haribaan Nabi agung Muhammad shollallahu alaihi wa pembaca yang kami kagumi hadanallahu wa iyyakum. Berikut beberapa dalil perintah dzikir. Dalil Perintah Dzikir Dalam Al-quuran QS. Al Ahzab 41- 43 Oarang-orang beriman diperintahkan untuk selalu berdzikir sebanyak-banyaknya. Bertasbih pagi dan petang sebagaimana diterangkan dalam Al-quran. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا * وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا * هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا * الأحزاب ٤١ – ٤٣ Artinya Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. QS. Al-Ahzab 41-43 Berdzikir Dijanjikan Pahala Ampunan Orang-orang yang semangant berdzikir baik pria ataupun wanita itu sudah pasti dia akan diampuni dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman Allah Dalam Al-quran AlAhzab 35 وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً Artinya Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah berzdikir, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. QS Al-Ahzab 35 Rendah Hati Dalam Berdzikir Pada setiap keadaan dan di setiap saat hati kita mesti senantiasa mengingat Allah. Kita tidak boleh lupa kepada-Nya. Berdzikir juharus dengan rendah hati dan ikhlas semata-mat hanya karena Allah. Allah berfirman dalam Al-quran Al-A’raf 205 وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ، الأعراف ٢٠٥ Artinya Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai Al-A’raf 205 Berdzikir, Bersyukur Tidak Boleh Kufur Berdzikir mengingat Allah adalah perintah Allah. Bersyukur atas anugrah ni’mat Allah yang selalu Allah berikan kepada kita. Tidak boleh kufur terhadap ni’mat Allah. Berdzikirlah dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan berdiri, berbaring ataupun berdiri. Firman Allah dalam Al-quran, Al-Baqoroh 152 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ البقرة ١٥٢ Artinya Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari ni’mat-Ku. Al-Baqoroh 152 Brddzikir Dalam Berbagai Kondisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, QS. Ali Imron 191-192 الَّذِيْنَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ * رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ * ال عمـران ١٩١- ١٩٢ Artinya yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.* Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. QS. Ali Imron 191-192 Allah Terhadap Hamba-Nya Disebutkan dalam Hadits Qudsi sebagai berikut أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ فَإِنْ ذَكَرَنِي فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ، وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلَاءٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلَاءٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ اِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ اِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً. رواه البخاري ٨/١٧١ ومسلم ٢٠٦١/٤ Artinya Aku terserah persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya memberi rahmat dan membelanya bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, maka Aku menyebut namanya dalam diri-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, maka Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal dengan melakukan amal sholeh atau berkata baik, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan biasa, maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat lari. Bukhori 8/171 dan Muslim 4/2061, lafad hadits ini dalam shaheh Bukhori Tentang Kalimat Laa-ilaha illallah قَالَ ﷺ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ كَلاَمِيْ وَاَنَا هُـوَ مَنْ قَالهَاَ دَخَلَ حِصَنِيْ وَمَنْ دَخَلَ حِصَنِيْ اَمَنَ مِنْ عِقَابِيْ Artinya Nabi SAW, beliau bersabda, Allah, Subhanahu wa Ta’ala. Beliau Berfirman; Adapun Kalimat لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ itu KalamKu dan Aku itu Allah barang siapa yang mengucapkan Kalimat لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ maka dia masuk kedalam GedungKu dan barang siapa yang telah masuk kedalam gedungKu, maka ia selamat dari siksaanKu. Keterangan Uraian di atas Menurut Keterangan yang terdapat pada Hadits Qudsi tersebut di atas menurut pemahaman kami. Berperasangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah merupakan suatu hal yang wajib bagi hamba beriman. Dan senantiasa harus mengingat Allah. Berddzikirlah, baik secara individu maupun dalam perkumpulan orang banyak berjama’ah. Demikian juga mendekatkan diri kepada Allah di setiap sa’at. Dari hadits Qudsi tersebut, tentu saja kita harus yaqin bahwa kalimat لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ yang selama ini kita sudah jadikan sebagai amalan harian, bahkan wiridan kita. Wiridan itu baik dalam pertemuan Pengajian Majlis Ddzikir Ataqoh, Majlis-majlis Ddzikir yang selain Ataqoh atau dzikir Fida maupun yang di amal secara individu Insya-Allah. In Syaa Allah kesemuanya itu bisa menyebabkan kemerdekaan kita dari neraka. Wallahu alam. Demikian ulasan kami tentang Keutamaan Dzikir Dalil-dalilnya Dan Perintahnya Dalam Al-quran. – Semoga bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Abaikan saja uraian kami ini, jika pembaca tidak kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.
KhutbahJum'at: Inilah Keutamaan Bulan Sya'ban. Miftachul. Jumat, 26 Maret 2021, 05:18 Jumat, 26 Maret 2021, 05:20 499 views. dzikir, doa dan kebaikan-kebaikan yang lain. Doa di pertengahan malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir adalah ibadah yang agung dan lebih berpotensi dikabulkan oleh Allah.
Khutbah Pertamaالحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَ عِبَادَهُ أنْ يَذْكُرُوْهُ ذِكْرًا كَثِيْرًا، وَأَعَدَّ لَهُمْ عَلَى ذِكْرِهِ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا كَبِيْرًا، وَجَعَلَ اْلقُلُوْبَ تَطْمَئِنُّ بِذِكْرِهِ، وَهُوَ سُبْحَانَهُ يَذْكُرُ مَنْ ذَكَرَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَكْرَمُ مَنْ وَحَّدَّهُ، وَأَجَلُّ مَنْ ذَكَرَهُ، اللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارَكَ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ اْلأَوَّاهِ اْلمُنِيْبِ، وَعَلَى آلِهِ وَعِتْرَتِهِ الطَّيِّبَةِ، وَعَلَى أَصْحَابِهِ اْلكِرَامِ البَرَرَةِأَمَّا بَعْدُفَأُوْصِيْكُمْ ــ عِبَادَ اللهِ ــ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَإِنَّهَا هِيَ اْلعُدَّةُ اْلوَافِيَةُ، وَاْلجُنَّةُ اْلوَاقِيَةُ، فَاتَّقُوْا اللهَ رَبَّكُمْ فِيْ السِّرِّ وَاْلعَلَانِيَّةِ، وَكُوْنُوْا مِنْ عِبَادِهِ اْلمُتَّقِيْنَيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًايَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا .يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًاKeutamaaan DzikirMa’asyirol Muslimin rahimakumullah,Atas rahmat dan keutamaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, saat ini kita sedang melaksanakan salah satu fardhu dan syiar paling agung dalam Islam yaitu Shalat merupakan salah satu kewajiban dalam Islam yang salah satu tujuannya adalah untuk berdzikir kepada Subhanahu wa Ta’ala berfirman,إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِيSesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. [Thaha 14]Berdzikir kepada Allah atau mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, sang pencipta seluruh umat manusia, jin, malaikat dan seluruh alam semesta, merupakan amalan yang sangat kepada Allah merupakan sarana paling besar untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Ta’la berfirman,اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَBacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab Al Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Ankabut 45]Allah Ta’ala menjanjikan bahwa siapa saja yang senantiasa mengingat Allah maka Allah juga akan mengingat dirinya dengan pahala dan ampunan. Allah Ta’ala berfirman,فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْKarena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, . [Al-Baqarah 152]Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, ”Makna ayat ini adalah ingatlah kalian kepada-Ku dengan melakukan ketaatan, Aku akan mengingat kalian dengan pahala dan ampunan. Ini adalah pendapat dari Sa’id bin Jubair. Ulama Tabi’in terkemuka.Beliau juga mengatakan, ”Dzikir adalah mentaati Allah. Maka siapa yang tidak taat kepada Allah berarti tidak berdzikir kepada-Nya meskipun banyak mengucapkan tasbih, tahlil dan membaca al-Quran.”[i]Alah Ta’ala juga menegaskan bahwa dzikir kepada Allah Ta’ala itu akan membuahkan ketenangan dalam hati seseorang. Allah Ta’ala berfirman,الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ -٢٨-yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. [Ar-Ra’d 28]Ini hanyalah sebagian dari keutamaan berdzikir kepada Allah yang ada dalam al-Quran. Adapun keutamaan berdzikir kepada Allah yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ sangatlah banyak. Tidak memungkinkan untuk disebutkan semuanya dalam khutbah Jumat demikian, kami akan menyampaikan sebagian kecil saja untuk mengenalkan keutamaan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sedemikian besarOrang mukmin yang berdzikir kepada Allah berada pada kedudukan yang tinggi sampai-sampai Allah membanggakan mereka di kalangan para Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata, ”Muawiyah keluar menuju satu halaqah sekelompok orang yang duduk melingkar di dalam masjid, lalu dia bertanya, ”Apa yang menyebabkan kalian duduk?”Mereka menjawab, ”Kami sedang berdzikir kepada Allah.” Muawiyah berkata, ”Demi Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk kecuali hanya itu?” Mereka menjawab, ”Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu.”Muawiyah berkata, ”Sesungguhnya aku tidaklah meminta kalian bersumpah karena tidak percaya kepada kalian. Tidaklah ada seorang pun yang memiliki kedudukan seperti aku dari Rasulullah ﷺ, lebih sedikit haditsnya dariku. Sesungguhnya, Rasulullah ﷺ pernah keluar menemui satu halaqah dari para sahabat beliau. Kemudian beliau bertanya,مَا أَجْلَسَكُمْ’Apa yang menyebabkan kalian duduk?’.”Mereka menjawab, ”Kami duduk berdzikir kepada Allah.” Beliau bertanya lagi,آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ”Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk, kecuali hanya itu?”Mereka menjawab, ”Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu?” Beliau bersabda,قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ”Sesungguhnya, aku tidaklah meminta kalian bersumpah karena tidak percaya kepada kalian. Akan tetapi Jibril telah mendatangiku, lalu memberitahukan kepadaku, bahwa Allah Azza wa Jalla membanggakan kalian kepada para malaikat.” [Hadits riwayat Muslim, no. 2701].Ahli dzikir akan dikelilingi malaikat, diselimuti dengan rahmat, dan diturunkan ketenangan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dan Abu Sa’id Al-Khudri, keduanya bersaksi bahwa Nabi ﷺ bersabda,لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُTidaklah sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelimuti mereka, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat di sisi-Nya. [Hadits riwayat Muslim, no. 2700].Dzikir itu merupakan kehidupan hatiDi dalam Shahih Al-Bukhari 6407 dari Abu Musa radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir kepada-Nya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.”Sedangkan dalam riwayat Imam Muslim 779 Nabi ﷺ bersabda,مَثَلُ البَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ ، وَالبَيْتِ الَّذِي لاَ يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ ، مَثَلُ الحَيِّ والمَيِّتِ“Permisalan rumah yang dipakai untuk berdzikir kepada Allah dan rumah yang di dalamnya tidak dipakai untuk berdzikir kepada Allah adalah seperti orang hidup dan orang mati.”Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid mengatakan, ”Apabila hati itu hidup maka akan dipenuhi dengan sebagaimana firman Allah Ta’ala,اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍAllah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. [Az-Zumar 23]Sedangkan orang yang hatinya keras dari berdzikir kepada Allah maka hatinya mati. Allah Ta’ala berfirman,فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍMaka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [Az-Zumar22]Seorang pria menemui Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, tokoh ulama Tabi’in dari Bashrah, Irak. Dia mengeluhkan kekerasan hatinya. Maka Al-Hasan berkata kepadanya, ”Lunakkanlah hatimu dengan dzikir.”Hal ini karena ketika hati semakin lalai maka hatinya akan semakin keras. Bila berdzikir kepada Allah maka kekerasan hati tersebut akan meleleh. [Al-Wabil Ash-Shayyib 71][ii]Jenis-Jenis DzikirMa’asyirol Muslimin rahimakumullah,Perlu diketahui bahwa dzikir itu ada beberapa jenis atau bentuk. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid mengatakan bahwa berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla itu bisa dilakukan dengan hati, lisan dan anggota Dzikir dengan hatiMaksud berdzikir dengan hati adalah memikirkan dan mentadabburi keagungan Allah Ta’ala dan ayat-ayat-Nya yang syar’i, al-Quran dan hukum-hukumnya, ayat-ayat berupa ciptaan-Nya seperti langit, bumi, matahari bulan dan ke dalam berdzikir dengan hati adalah seorang muslim mengingat-ingat perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya lalu melaksanakan perintah-perintah tersebut dan menjauhi larang-larangan tadi. Demikian pendapat dari Al-Qadhi Iyadh, ulama Tabiut Tabi’ Dzikir dengan lisanBerdzikir dengan lisan adalah dengan bertasbih, bertahlil mengucapkan laa ilaaha illallah, istighfar, membaca al-Quran dan segala ucapan yang mendekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ dengan hati dan lisan secara bersamaan itu lebih baik daripada berdzikir hanya dengan hati atau hanya dengan lisan Dzikir dengan anggota badanSedangkan berdzikir dengan anggota badan adalah amalan mentaati Allah. Siapa saja yang beramal dengan ketaatan kepada Allah itu berarti dia orang yang sedang berdzikir kepada AN-Nawawi berkata, ”Ketahuilah bahwa keutamaan dzikir itu tidak hanya terbatas pada tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan seterusnya. Bahkan setiap orang yang beramal untuk Allah Ta’ala dengan ketaatan maka dia orang yang berdzikir kepada Allah ta’ala. Demikianlah pendapat Sa’id bin Jubair rahimahullah dan ulama lainnya.Atha’ bin Abi Rabah rahimahullah, seorang ulama Tabi’in mengatakan bahwa majlis-majlis dzikir itu adalah majlis-majlis yang yang mengkaji tentang halal-dan haram, bagaimana anda berjual beli, shalat, puasa, menikah, bercerai, berhaji dan yang semacam itu.” [Al-Adzkar 91]Jadi shalat itu termasuk dzikrullah, jihad di jalan Allah itu termasuk dzikrullah, berbakti kepada orang tua termasuk dzikrullah, silaturrahim termasuk dzikrullah, menolong seorang muslim termasuk dzikrullah, menolong orang yang dizhalimi termasuk dzikrullah, mempelajari ilmu dan mengajarkannya termasuk dzikrullah, amar makruf nahi mungkar juga termasuk dzikrullah.[iii]Faedah DzikirMa’asyirol Muslimin rahimakumullah,Berdzikir kepada Allah memiliki faedah yang sangat banyak. Seorang ulama abad ke 8 H, yaitu Al Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyebutkan dalam kitabnya Al-Wabilush Shayyib wa Rofi’ul Kalimith Thayyib, 100 faedah dari berdzikir kepada ini kami nukilkan sedikit saja dari sekian banyak faedah tersebutMengusir setan, menghancurkan dan ridha kegelisahan dan kegalauan dari mendapatkan kegembiraan, kebahagiaan dan hati dan hati dan yang berdzikir akan diliputi dengan kewibawaan, keindahan dan rasa cinta yang merupakan ruh dari Islam. Siapa saja yang ingin mendapatkan kecintaan dari Allah maka hendaklah terus menerus berdzikir perasaan senantiasa diawasi oleh Allah sehingga akan memasukkannya ke pintu telah mencapai ihsan maka dia akan beribadah kepada Allah seolah dia melihat Allah. Orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah tidak akan mendapatkan jalan untuk sampai ke derajat ihsan, sebagaimana orang yang hanya duduk, tidak akan pernah sampai ke cukupkan sepuluh buah faedah dzikir kepada Allah dari 100 yang ditulis oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Semua faedah dzikir ini hanya akan kita dapatkan dan benar-benar kita akan rasakan bila kita melazimi dzikir dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan setelah memastikan bahwa dzikir yang kita lakukan adalah dzikir yang sesuai ajaran Rasulullah ﷺ .[iv]Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,Sahabat Nabi Muhammad ﷺ bernama Abdullah bin Busr radhiyallahu mengisahkan. Suatu kali seorang lelaki berkata kepada Rasulullah ﷺ,يَا رَسُوْلَ اللهِ، إنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِيْ بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ قَالَ لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رُطَبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ“ Wahai rasulullah! Sesungguhnya Syariat Islam telah begitu banyak bagiku. Maka beritahulah aku dengan sesuatu yang aku akan pegang teguh.” Rasulullah ﷺ menjawab, ”Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah.”[Hadits riwayat At-Tirmidzi di dalam Shahih At-Tirmidzi no 3375 dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as-Saqqaf, kemungkinan maksudnya adalah bahwa amalan nawafil sunnah telah begitu banyak bagi dirinya sehingga dia merasa tidak mampu untuk melaksanakan dia berkata, “Beritahulah saya suatu amalan ibadah atau yang lainnya yang saya mampu melakukannya, aku pegang teguh dan aku bisa bergantung kepadanya. ia adalah adalah ringan berpahala besar. Dengan demikian aku bisa mengamalkannya secara terus menerus dan aku pegang teguh.”Dia tidak bermaksud untuk meninggalkan seluruh amalan secara total dan sibuk dengan urusan lainnya. Namun dia hanya ingin, setelah melaksanakan berbagai amalan yang wajib atas dirinya, dia bisa berpegang teguh dengan amalan yang membuatnya merasa cukup dari amalan lainnya yang hukumnya tidak Nabi ﷺ memberitahunya amalan yang bermanfaat buat dirinya yaitu lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada Allah.”Maksudnya adalah hendaknya terus menerus berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ hadits ini bisa diambil pelajaran bahwa kemampuan manusia itu berbeda-beda dalam ilmu dan hafalan serta penguasaan dan beramal. Selain itu, pelajaran lainnya adalah memudahkan urusan ibadah yang hukumnya tidak wajib dan memberitahu manusia dengan sesuatu yang sesuai kemampuan mereka.[v]بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُKhutbah Keduaالحَمْدُ لِلَّهِ مُسْتَوْجِبِ اْلحَمْدُ وَاْلعِبَادَةُ، المُتَابِعِ لِأَهْلِ طَاعَتِهِ إِعَانَتَهُ وَإِمْدَادَهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَحَبِيْبِهِ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنِ اتَّبَعَ رَشَادَهُأمَّا بَعْدُDzikir Yang Paling Dicintai AllahMa’asyirol Muslimin rahimakumullah,Dzikir secara khusus berupa mengucapkan kalimat-kalmat thayyibah itu bertingkat-tingkat nilainya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. lantas apakah dzikir yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala?Tidak diragukan lagi bahwa kata – kata yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Kalamullah Ta’ala. Firman Allah Ta’ala merupakan kata-kata yang paling utama secara mutlak. Disebutkan di dalam Sunan Ad-Darimi bahwa Nabi ﷺ bersabda,مَا مِنْ كَلامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ كَلامِهِ ، مَا رَدَّ الْعِبَادُ إِلَى اللَّهِ كَلامًا أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ كَلامِهِ“Tidak ada perkataan yang lebih agung di sisi Allah daripada kalamullah. Tidak ada ucapan yang dikeluarkan oleh seorang hamba kepada Allah yang Allah cintai daripada firman Allah.”Setelah firman Allah maka ucapan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala ada empat sebagaimana disebutkan oleh Nabi ﷺ أَحَبُّ الكَلامِ إِلَى اللهِ أرْبَعٌ سُبْحانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَUcapan yang paling dicintai oleh Allah ada empat Subhanallah, Alhamdulillah, laa ilaaha ilallah, dan Allahu Akbar. Tidak ada madharat bagimu dengan ucapan mana pun kamu memulainya.” [Hadits riwayat Muslim no. 2137 dari Samurah bin Jundub]Nabi ﷺ juga bersabda,كَلِمَتانِ خَفِيفَتانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيْلَتَانِ فِيْ اْلمِيْزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ اْلعَظِيْمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِDua kata yang ringan di lisan, berat dalam timbangan mizan, dicintai oleh Ar-Rahman, Subhaanallahil Azhiim, Subhaanallahi wa bihamdih.” [Hadits riwayat AL-Bukhari 6406 dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu][vi]Doa PenutupSemoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniakan kepada kita semua dan seluruh kaum Muslimin taufik dan hidayah-Nya serta memudahkan kita semuanya untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang banyak berdzikir kepada-Nya baik dengan hati, lisan maupun dengan anggota badan. Marilah kita akhiri khutbah Jumat ini dengan berdoa kepada Allah Subhanau wa Ta’ الله إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًافصلُّوا وسلِّموا على سيد الأولين والآخرين وإمام المرسلين، اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمدٍ كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارك على محمدٍ وعلى آل محمدٍ كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيدٌ وسلِّم تسليمًا كبيرًااللهم اهدنا الصراط المستقيم، وأكرمنا بذِكْرك في الليل والنهار، ومُنَّ علينا بالتوبة والإنابة والخشية، اللهم تجاوز عن تقصيرنا وسيئاتنا، واغفر لنا ولوالدينا وسائر أهلينا، وبارك لنا في أعمارنا وأعمالنا وأقواتنا وأوقاتنااللهم اكشف عن المسلمين ما نزل بهم مِن ضُرٍّ وبلاء، وفقر وتشرُّد، وقتل واقتتال، ووسِّع عليهم في الأمْن والرِّزق، وجنِّبنا وإيَّاهُم الفتن ما ظهر منها وما بطن، إنك سميع الدعاءرَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِعباد الله إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ * وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلَا تَنْقُضُوا الْأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوناذكروا الله العظيم الجليل يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون[i] lihat lihat Ma’anil Adzkar, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, hal 16-23, secara ringkas.[iii] Ibid, hal. 47- 49.[iv] Lihatal-Wabil ash Shayyib hal. 94.[v] lihat Juga Tentang Khutbah Jum’at– Kumpulan Khutbah Jum’at Terbaru– Khutbah Jumat Tentang Ikhlas– Khutbah Jumat Tentang Syukur– Khutbah Jumat Tentang Berharap kepada Allah
KhutbahJumat: Adab dan Keutamaan Dzikir Nur Rohmad ; Kamis, 6 Februari 2020 | 14:30 WIB Terakhir, kami mengingatkan kepada jamaah sekalian, supaya manfaat dan keutamaan dzikir bisa kita rasakan serta pahala dari dzikir bisa kita dapatkan, maka kita harus membaca dzikir dengan benar sesuai tempat keluarnya huruf disertai dengan kesungguhanKhutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Khutbah Pertama – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat DzikirKhutbah kedua – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat DzikirDownload mp3 Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ Ummatal Islam, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk banyak berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang banyak. Allah berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّـهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٤٢﴾ “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang.” QS. Al-Ahzab[33] 41 Allah memerintahkan kita banyak berzikir kepada Allah karena dzikir itu -Ya Akhal Islam- memberikan ketenangan pada batin seorang hamba, karena dzikir itu mencegah seseorang dari godaan setan, karena dzikir menggugurkan dosa-dosa dia, mengangkat derajat dia, karena dzikir itu adalah makanan hati, sehingga dengan dzikir hati itu menjadi hidup. Ibnu Abbas berkata الشيطان جاثم على قلب ابن آدم “Setan berusaha terus memperhatikan hati anak Adam.” فاذا ذكر الله خنس “Kalau dia berzikir, maka dia pun menyelinap dan bersembunyi.” واذا غفل وسوس “Tapi jika ia lalai, maka ia pun memberikan was-was.” Maka seseorang yang tidak membiasakan dzikir, ia akan terbiasa mengingat selain Allah. Ketika seseorang terbiasa mengingat selain Allah, disitulah setan akan masuk ke dalamnya. Allah berfirman وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ “Barangsiapa yang berpaling dari berdzikir kepada Ar-Rahman, maka Kami akan jadi untuknya setan, maka setan yang akan menjadi teman dia.” QS. Az-Zukhruf[43] 36 Subhanallah, Ya Akhal Islam.. Setan berusaha untuk menjadikan kita lupa kepada Allah, setan berusaha menghalangi kita dari dzikir, sehingga akhirnya hidup kita pun kosong dari dzikir, hati kita pun kosong dari dzikir, di saat itulah setan mampu memberikan kepada kita godaan demi godaan, was-was dan pikiran-pikiran yang kotor, demikian pula setan menanamkan dalam hati kita perkara-perkara yang tidak disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga akhirnya ketika seseorang berpaling dari berdzikir kepada Allah, dia pun berpaling dari banyak kebaikan. Namun ketika ia berdzikir kepada Allah, dia akan ingat pada dirinya lalu ia akan kembali kepada Allah. Makanya Allah mengatakan وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ “Janganlah kalian menjadi seperti orang yang lupa kepada Allah dan Allah jadikan dia lupa kepada dirinya sendiri.” QS. Al-Hashr[59] 19 Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an ini bahwasanya orang yang lupa kepada Allah, maka Allah jadikan dia lupa kepada dirinya sendiri, lupa terhadap kemaslahatan dirinya, lupa tentang perkara-perkara yang bisa menghancurkan dan membinasakan dirinya. Oleh karena itu saudaraku, orang yang ingat kepada Allah, dia akan memperbaiki dirinya, dia akan bertaubat kepada Allah, dia akan istighfar kepada Allah. Orang yang ingat kepada Allah, ia akan ingat dengan dosa-dosanya. Subhanallah.. Betapa bermanfaatnya dzikir dalam kehidupan kita. Maka berusahalah kita menjadi orang-orang yang banyak berdzikir. Allah berfirman وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا “Lelaki yang banyak berdzikir, wanita yang banyak berdzikir, Allah persiapkan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” QS. Al-Ahzab[33] 35 Subhanallah.. Sesungguhnya orang-orang yang berdzikir telah pergi membawa pahala yang sangat banyak sekali. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda سَبَقَ المُفَرِّدُونَ “Telah mendahului kalian para mufarridun.” Lalu para sahabat bertanya “Siapa para mufarridun Wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda الذين يَهْتُرُونَ بذكرِ اللهِ “Yaitu orang-orang merasa asik lisannya untuk berdzikir kepada Allah.” Orang yang hatinya merasa asik untuk berdzikir dan mengingat Allah, maka mereka telah pergi membawa pahala yang sangat besar mendahului semua orang yang beramal. Ummatal Islam, Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, Allah akan mudahkan dia untuk menjalankan syariat Allah. Ketika ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ “Wahai Rasulallah, syariat Islam sudah sangat banyak sekali.” فَمُرْنِي بِأَمْرٍ أَتَثَبَّتُ بِهِ “Tolong berikan kepada saya satu perintah saja yang dengan perintah itu saya akan berpegang kuat-kuat.” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا بِذِكْرِ اللَّهِ “Senantiasalah lisanmu basah dengan dzikir kepada Allah.” HR. Ahmad Mengapa Rasulullah memberikan jawaban ini ketika orang ini mengeluh bahwa syariat Islam sudah terlalu banyak. Karena -Ya Akhal Islam- orang yang lisannya selalu basah dengan dzikir kepada Allah, tidak ada pintu setan untuk menggoda dia. Sehingga hatinya bening. Disaat hatinya bening, dia akan diberikan oleh Allah kemudahan demi kemudahan untuk menjalankan syariat Allah, untuk mempelajari syariat Allah. Hati yang bening itulah -Ya Akhal Islam- menjadi tempat ilmu yang sangat cocok sekali. Sebaliknya, ketika hati itu banyak maksiatnya, banyak kotorannya, hati tidak lagi menjadi tempat yang cocok untuk ilmu. Barangkali ilmupun menjadi tidak bermanfaat bagi hidupnya. أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم Khutbah kedua – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ Ummatal Islam, Banyak orang yang berdzikir, akan tetapi dzikir itu tidak sampai kepada hatinya. Maka Allah memberikan kepada kita sebuah cara agar dzikir itu bermanfaat dalam kehidupan kita dan untuk hati kita. Allah berfirman وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ… “Berdzikirlah kepada Rabbmu, ingatlah Rabbmu pada dirimu dengan penuh tadharru’ dan rasa takut dan suara yang tidak dikeraskan.” QS. Al-A’raf[7] 205 Di sini Allah memberikan kepada kita sebuah tips yang agung tentang bagaimana berdzikir dan agar berdzikir itu bermanfaat untuk hati kita. Yang pertama, berdzikirlah pada dirimu. Artinya ketika kita berdzikir kepada Allah, hati pun ikut merasakannya, hati pun ikut merenunginya. Ketika mengucapkan “Allahu akbar,” kita merasakan kebesaran Allah. Ketika kita mengucapkan “Subhanallah,” hati kita mensucikan Allah dari perkara-perkara yang tak layak bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika kita ucapkan “Alhamdulillah,” kita ingat bagaimana banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kita berarti telah berdzikir kepada Allah dalam diri kita. Yang kedua, dengan penuh tadharru’ dan tawadhu di hadapan Allah. Ketundukan yang luar biasa di hadapan Allah. Demikian pula dengan rasa takut kepada Allah. Seperti ini dzikir yang bermanfaat untuk hati kita. Adapun ketika dzikir itu kosong dari tiga perkara ini, maka menjadi dzikir yang hanya sebatas kita ucapkan di lisan kita, namun tidak memberikan pengaruh apa-apa pada hati kita. Kemudian Allah mengatakan وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ “Bukan dengan suara yang dikeraskan.” Karena memang demikianlah adab berdzikir. Pada asalnya dzikir itu tidak boleh dikeraskan kecuali apabila ada dalil yang mengizinkan. Seperti adzan, seperti talbiyah, seperti takbiran di hari raya, semua itu diizinkan oleh syariat untuk mengeraskannya. Namun untuk dzikir yang lainnya/yang sunnah, diperintahkan oleh Allah وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ “Dengan ucapan yang tidak dikeraskan.” Karena dzikir bukan untuk pamer, tapi tujuan dzikir adalah untuk memperbaiki hati kita, memperbaiki ucapan kita. Orang yang senantiasa lisannya berdzikir, terhindar dari ghibah, terhindar dari ucapan-ucapan yang tidak layak. Orang yang senantiasa majelisnya berdzikir, ketika ia makan berdzikir, ketika berpakaian berdzikir, Allah akan berikan keberkahan padanya. Sebaliknya, orang yang duduk di suatu majlis dan dia tidak berdzikir kepada Allah, kata Rasulullah “Maka ia akan berdiri seperti bangkai keledai.” إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اللهم أصلح ولاة أمور المسلمين في هذا البلد، وفي سائر بلاد المسلمين يا رب العالمين اللهم أعز الإسلام والمسلمين، اللهم انصر المسلمين في كل مكان يا رب العالمين أللهم انصر المجاهدين في كل مكان يا رب العالمين اللهم تب علينا إنك أنت التواب الرحيم عباد الله إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر. Download mp3 Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir Podcast Download Duration 1159 — Sumber audio Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.Inilahmanfaat dzikir yang luar biasa. Coba deh kaji keutamaannya dari hadits jaami' al-'ulum wa al-hikam ini. Daftar Isi tutup. 1. Hadits Ke-50 dari Jamiul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab. 1.1. Faedah hadits. 1.2. Tulisan ini jadi bahasan terakhir kajian Hadits Arbain dan Jaami' Al-'Ulum wa Al-Hikam. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib. Moga bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk menjaga lisan ini untuk terus berdzikir, mengingat Allah daripada melakukan hal yang tiada guna. 1 mengusir setan. 2 mendatangkan ridho Ar Rahman. 3 menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana. 4 hati menjadi gembira dan lapang. 5 menguatkan hati dan badan. 6 menerangi hati dan wajah menjadi bersinar. 7 mendatangkan rizki. 8 orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan. 9 mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam. 10 mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya. 11 mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan. 12 seseorang akan semakin dekat pada Allah sesuai dengan kadar dzikirnya pada Alalh azza wa jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya. 13 semakin bertambah ma’rifah mengenal Allah. Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma’rifah seseorang pada Allah. 14 mendatangkan rasa takut pada Rabb azza wa jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah. 15 meraih apa yang Allah sebut dalam ayat, فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ “Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” QS. Al Baqarah 152. Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut. 16 hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟ “Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?” 17 hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-. 18 dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati adalah disebabkan karena lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah dzikir, taubat dan istighfar. 19 menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan. 20 menghilangkan kerisauan. Kerisauan ini dapat dihilangkan dengan dzikir pada Allah. 21 ketika seorang hamba rajin mengingat Allah, maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh. 22 jika seseorang mengenal Allah dalam keadaan lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit. 23 menyelematkan seseorang dari adzab neraka. 24 dzikir menyebabkan turunnya sakinah ketenangan, naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat. 25 dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah menggunjing, namimah adu domba, dusta, perbuatan keji dan batil. 26 majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis setan. 27 orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya. 28 akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di hari kiamat. 29 karena tangisan orang yang berdzikir, maka Allah akan memberikan naungan Arsy padanya di hari kiamat yang amat panas. 30 sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta. 31 dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia. 32 dzikir adalah tanaman surga. 33 pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir, tidak diberikan pada amalan lainnya. 34 senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman, وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” QS. Al Hasyr 19 35 dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari berbangkit. 36 dzikir adalah ro’sul umuur inti segala perkara. Siapa yang dibukakan baginya kemudahan dzikir, maka ia akan memperoleh berbagai kebaikan. Siapa yang luput dari pintu ini, maka luputlah ia dari berbagai kebaikan. 37 dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap. Hati bisa jadi sadar dengan dzikir. 38 orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama dengan-Nya. Kebersamaan di sini adalah dengan kebersamaan yang khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti mengetahui atau meliputi. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” QS. An Nahl 128 وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS. Al Baqarah 249 وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ “Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al Ankabut 69 لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا “Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” QS. At Taubah 40 39 dzikir itu dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, dan menunggang kuda di jalan Allah, serta juga dapat menyamai seseorang yang berperang dengan pedang di jalan Allah. Sebagaimana terdapat dalam hadits, مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ “Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.”[1] 40 dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah bersyukur pada Allah Ta’ala orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda pada Mu’adz, يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ ». فَقَالَ أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ » “Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu’adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan Allahumma a’inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik’ Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu.”[2] Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur. Begitu pula Allah Ta’ala menggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta’ala, فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” QS. Al Baqarah 152. Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan. 41 makhluk yang paling mulia adalah yang bertakwa yang lisannya selalu basah dengan dzikir pada Allah. Orang seperti inilah yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ia pun menjadikan dzikir sebagai syi’arnya. 42 hati itu ada yang keras dan meleburnya dengan berdzikir pada Allah. Oleh karena itu, siapa yang ingin hatinya yang keras itu sembuh, maka berdzikirlah pada Allah. Ada yang berkata kepada Al Hasan, “Wahai Abu Sa’id, aku mengadukan padamu akan kerasnya hatiku.” Al Hasan berkata, “Lembutkanlah dengan dzikir pada Allah.” Karena hati ketika semakin lalai, maka semakin keras hati tersebut. Jika seseorang berdzikir pada Allah, lelehlah kekerasan hati tersebut sebagaimana timah itu meleleh dengan api. Maka kerasnya hati akan meleleh semisal itu, yaitu dengan dzikir pada Allah azza wa jalla. 43 dzikir adalah obat hati sedangkan lalai dari dzikir adalah penyakit hati. Obat hati yang sakit adalah dengan berdzikir pada Allah. Mak-huul, seorang tabi’in, berkata, “Dzikir kepada Allah adalah obat bagi hati. Sedangkan sibuk membicarakan aib manusia, itu adalah penyakit.” 44 tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat Allah dan selamat dari murka-Nya selain dzikir pada Allah. Jadi dzikir adalah sebab datangnya dan tertolaknya murka Allah. Allah Ta’ala berfirman, وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu.” QS. Ibrahim 7. Dzikir adalah inti syukur sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan semakin bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah. 45 dzikir menyebabkan datangnya shalawat Allah dan malaikatnya bagi orang yang berdzikir. Dan siapa saja yang mendapat shalawat pujian Allah dan malaikat, sungguh ia telah mendapatkan keuntungan yang besar. Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا 41 وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا 42 هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا 43 “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang. dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” QS. Al Ahzab 41-43 46 dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah melakukan ketaatan. Karena Allah-lah yang menjadikan hamba mencintai amalan taat tersebut, Dia-lah yang memudahkannya dan menjadikan terasa nikmat melakukannya. Begitu pula Allah yang menjadikan amalan tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat dan ada rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan taat tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir. Demikianlah banyak bukti yang menjadi saksi akan hal ini. 47 dzikir pada Allah akan menjadikan kesulitan itu menjadi mudah, suatu yang terasa jadi beban berat akan menjadi ringan, kesulitan pun akan mendapatkan jalan keluar. Dzikir pada Allah benar-benar mendatangkan kelapangan setelah sebelumnya tertimpa kesulitan. 48 dzikir pada Allah akan menghilangkan rasa takut yang ada pada jiwa dan ketenangan akan selalu diraih. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan selalu merasa takut dan tidak pernah merasakan rasa aman. 49 dzikir akan memberikan seseorang kekuatan sampai-sampai ia bisa melakukan hal yang menakjubkan. Itulah karena disertai dengan dzikir. Contohnya adalah Ibnu Taimiyah yang sangat menakjubkan dalam perkataan, tulisannya, dan kekuatannya. Tulisan Ibnu Taimiyah yang ia susun sehari sama halnya dengan seseorang yang menulis dengan menyalin tulisan selama seminggu atau lebih. Begitu pula di medan peperangan, beliau terkenal sangat kuat. Inilah suatu hal yang menakjubkan dari orang yang rajin berdzikir. 50 orang yang senantiasa berdzikir ketika berada di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi, gunung dan tanah, akan menjadi saksi bagi seseorang di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah Ta’ala, إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا 1 وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا 2 وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا 3 يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا 4 بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا 5 “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya “Mengapa bumi menjadi begini?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya.” QS. Az Zalzalah 1-5 51 jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan terlalaikan dari perkataan yang batil seperti ghibah menggunjing, namimah mengadu domba, perkataan sia-sia, memuji-muji manusia, dan mencela manusia. Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tadi. Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.[3] Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Riyadh-KSA, 14 Rabi’uts Tsani 1432 H 20/03/2011 Baca Juga Lebih dari 100 Keutamaan Orang Berilmu dari Kitab Miftah Daar As-Sa’adah Yang Sering Menjadi Pertanyaan Seputar Dzikir Pagi Petang [1] HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691 [2] HR. Abu Daud no. 1522, An Nasai no. 1303, dan Ahmad 5/244. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih [3] Disarikan dari Al Wabilush Shoyyib, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, tahqiq Abdurrahman bin Hasan bin Qoid, terbitan Dar Alam Al Fawaid, 94-198. Olehkarena itu, pada materi khutbah jumat bulan Muharram ini mengajak jamaah untuk memanfaatkan bulan Muharram dengan berbelaskasih kepada anak Yatim. Khutbah jumat bulan Muharram bahasa Jawa ini tersedia file PDF yang bisa Anda download pada menu yang ada di akhir teks atau halaman terakhir. BACA: Cara Download File PDF
- Еτересреኦ ут рኪቿяքխтво
- Φуւег иτяпθф