VIVA- Kementerian Perdagangan menyatakan, tengah berupaya meningkatkan ekspor produk kerajinan tangan ke pasar Jepang.Ini karena potensi produk ekspor tersebut sangat tinggi dan banyak diminati rakyat Jepang. Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan mengatakan, pada periode Januari-Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus Jakarta ANTARA - Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menyasar pasar luar negeri melalui ekspor, khususnya di era revolusi teknologi saat ini. Namun, masih ada stigma yang menganggap bahwa melakukan ekspor di Indonesia sulit dan penuh dengan kendala. Hingga saat ini, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih minim. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada September 2022 mencatat bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor non-migas masih di posisi 15,7 persen. Jumlah tersebut masih rendah dibandingkan beberapa negara lain, seperti Singapura yang sebesar 41 persen, Thailand 29 persen, atau China 60 persen. Pengamat Ekonomi Digital dari Institut of Economic and Finance Indef Nailul Huda mengatakan masih rendahnya ekspor oleh UMKM disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia hingga kendala dalam produksi, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun standarisasi. UMKM, kata dia, masih kesulitan bersaing di pasar ekspor. "Kalau kita lihat misalkan dari segi produksi, dari pihak importir sana mau dia mengirimkan misalkan 100 ribu barang, tetapi terkadang UMKM kita tidak cukup. Makanya memang kontribusinya masih minim kalau kita lihat dari sisi kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional," ujar Nailul saat dihubungi ANTARA, Jumat. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Indef Nailul Huda. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww/pri. Dia menilai, sebenarnya terdapat potensi besar dalam pangsa pasar domestik yang harus dioptimalkan terlebih dahulu sebelum UMKM dapat memanfaatkan potensi ekspor secara maksimal dan berdaya saing guna memanfaatkan peluang integrasinya ke pasar global melalui ekspor. Kegiatan ekspor sendiri sejauh ini masih memiliki imej sulit di kalangan pelaku UMKM, khususnya untuk hal-hal terkait birokrasi. Padahal, pada era revolusi teknologi saat ini, jalan masuk ke pasar global itu bisa dilakukan dengan integrasi ke platform digital. Dalam hal pemanfaatan teknologi untuk ekspor, Nailul menjelaskan hadirnya platform digital seperti e-commerce dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produk mereka tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara. "Kalau kita lihat, potensi ke situ UMKM memanfaatkan e-commerce untuk ekspor memang ada, pasti ada," ujar Nailul. Baca juga Tasya Farasya raup Rp600 juta berkat "spill link" produk e-commerce Baca juga Menciptakan marketplace aman butuh kolaborasi semesta Setelah akses pasarnya dibuka oleh e-commerce, UMKM ditantang untuk bersaing dengan permintaan pasar global dan dituntut untuk memiliki strategi yang cerdas. Stigma atas sulitnya ekspor pun bisa dihilangkan dengan pengetahuan dan motivasi pelaku UMKM itu sendiri. Ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk e-commerce yang menjadi platform bagi pelaku UMKM untuk melakukan ekspor. Tingkatkan literasi SDM agar berdaya saing Potensi bagi UMKM lokal untuk melakukan ekspor sangat besar. Produk-produk lokal Indonesia memiliki keunikan, keaslian, dan kualitas yang dapat menarik minat pasar global. Produk kerajinan tangan, makanan dan minuman tradisional, tekstil, hingga produk alam lainnya memiliki potensi ekspor yang tinggi. Namun, Nailul menilai potensi ekspor tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku UMKM. Salah satu penyebabnya karena kualitas sumber daya manusia SDM yang masih belum memadai, seperti salah satu faktor yang diulas sebelumnya. UMKM, kata dia, perlu meningkatkan kemampuan manajerial dan kualitas produk agar dapat bersaing secara global. Edukasi dan pelatihan yang lebih masif harus diberikan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan manajemen bisnis mereka. Selain itu, pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal literasi digital untuk ekspor juga penting untuk dilakukan. UMKM perlu mengadopsi teknologi baru, mengembangkan produk yang inovatif, dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk memenuhi standar internasional. "Tugas dari dunia usaha, baik dari yang kecil maupun yang besar bisa berkontribusi di situ dan juga dari pemerintah tentunya memang harusnya mereka juga memberikan pelatihan secara lebih masif," kata Nailul. Platform e-commerce jadi enabler UMKM ekspor Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, diversifikasi pasar menjadi penting untuk menjaga kelangsungan usaha UMKM. Upaya UMKM untuk melakukan ekspor pun telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sistem dan mekanisme ekspor di Indonesia kini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pemerintah memberikan dukungan bagi UMKM yang berkeinginan untuk "go export" melalui implementasi Peraturan Pemerintah PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Nailul juga menekankan pentingnya peningkatan standar produk dan layanan. Pelaku UMKM perlu memperhatikan standar nasional Indonesia dan menjaga kualitas produk agar dapat bersaing di pasar ekspor. Sementara itu, terkait pemanfaatan platform digital, Nailul juga menyampaikan beberapa langkah konkret yang dapat dan telah dilakukan oleh e-commerce untuk mendukung ekspor UMKM. Baca juga Indeksi logistik e-commerce China pada Mei cetak angka tertinggi E-commerce harus mengambil peranan untuk memberikan edukasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, e-commerce tidak hanya berperan sebagai wadah bagi pelaku UMKM melainkan juga pendidikan tentang proses ekspor yang mudah. Selanjutnya, pelayanan ekspor melalui platform digital juga perlu ditingkatkan. E-commerce dapat mempermudah proses ekspor bagi UMKM dan meningkatkan jejaring dalam lapangan, misalnya dengan menyediakan penyuluh yang dapat memberikan informasi dan bimbingan kepada UMKM yang ingin ekspor, termasuk sistem pemasaran yang jitu untuk meningkatkan eksposur produk-produk UMKM. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan UMKM Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekspor dan meraih kesuksesan di pasar global. Solusi UMKM untuk ekspor sudah ada bersama e-commerce Sejumlah pelaku UMKM sudah membuktikan kemudahan ekspor melalui platform digital, meskipun berasal dari daerah hanya berjualan kerajinan tangan produksi rumahan. Pengalaman UMKM tersebut, nyatanya memantik perhatian netizen Twitter Indonesia. Dikutip dari akun Twitter Banyusadewa, yang mengetahui bahwa aksesoris handmade yang akan dibelinya dari toko online Pituyogbatikcraft, telah terjual hingga Singapura dan FIlipina melalui marketplace. “Iseng nanya lapaknya, dia rekomendasiin aksesoris yang ini. Dan katanya ini barangnya yang ini jg sering dipesen sama orang di Singapur sama Filipin. HAH? Gw baru tau kalo orang dari luar negri bisa pesen barang dari Indonesia lewat si toko oren! Ini seriusan yah?” ungkap Banyu. Adalah Hamidah Oktafiana, pemilik usaha Pituyogbatikcraft yang memasarkan produk batik dan aksesorisnya ke mancanegara. Sejak 2021, Hamidah membuka toko di e-commerce Shopee. Secara rutin, dia memproduksi puluhan produk menggunakan kain batik perca yang diperoleh dari industri batik lokal. Hamidah tidak menyangka karyanya yang membawa unsur budaya Indonesia itu berhasil terjual sampai ke luar negeri. “Hampir setiap bulan ada, produk gelang atau kalung terjual ke Filipina dan Singapura. Saya juga tadinya nggak tahu, tiba-tiba ada notifikasi aja, kalau produk saya sudah terjual di negara tersebut lewat program ekspor,” ujar Hamidah. Melalui Program Ekspor Shopee, Hamidah mampu memperluas jangkauan pasar Pituyogbatikcraft ke pasar global sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke luar negeri. Hamidah dan jutaan UMKM lainnya kini punya peluang lebih besar untuk bisa melakukan ekspor dengan mudah. Saat keterampilan, peluang, dan permintaan hadir, maka harapan untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang gemilang dari UMKM akan segera terwujud. Baca juga Bank Neo Commerce sediakan layanan tarik tunai "cardless" di Indomaret Baca juga Mendorong pertumbuhan baru di sektor e-commerce dengan Huawei Cloud Baca juga FUTR- imBee kolaborasi hadirkan Conversational Commerce di IndonesiaPewarta Fathur RochmanEditor Maria Rosari Dwi Putri COPYRIGHT © ANTARA 2023 Bisniscom, BANJARMASIN-Pemprov Kalimantan Selatan mengklaim cukup banyak produk kerajinan tangan asal Banua yang dipasarkan ke luar negeri. Menurut Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel Hj Riaharti Zulfahani, pemasaran produk handmade asal Kalsel banyak yang tidak dilakukan secara langsung, tapi melalui daerah lain di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Purun di Kampung Purun BanjarbaruPeningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Purun di Kampung Purun BanjarbaruThis research was conducted to find out 1 What is the role of purun woven handicrafts to improve the community&39;s economy in Kampung Purun 2 supporting and inhibiting factors of community efforts in Kampung Purun in improving the economy through the craft of purun research method used in this study is a qualitative approach—interview, Observation, and Documentation data collection techniques. Data analysis uses data results of research and discussion conducted on improving the community&39;s economy through the study of purun woven craft in Kampung Purun, Banjarbaru City, then it can be concluded as follows the role of purun woven handicrafts to improve the community&39;s economy, which is to have great potential in absorbing labor and having the ability to utilize local raw materials. At the same time, the supporting factors and obstacles to the efforts of the community in Kampung Purun in improving the economy through the cultivation of purun...

PENGUATANEKONOMI WILAYAH KAB SLEMAN MELALUI OVOP SALAK PONDOH. × Close Log In. Log in with Facebook Log in with Google. or. Email. Password. Remember me on this computer. or reset password. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account? Click here to sign up. Log In Sign Up. Log In; Sign Up; more

JAKARTA — Kementerian Perindustrian berharap industri kerajinan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui peningkatan capaian itu terlihat dari nilai ekspor produk kerajinan nasional yang naik US$892 juta atau naik 2,6 persen pada 2019 dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya sebesar US$870 Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan pemerintah pun gencar memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah IKM di dalam negeri agar bisa memperluas pasar ekspornya. Salah satunya melalui pameran Ambiente di Gati, keikutsertaan pada pameran Ambiente ini merupakan strategi unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan Tanah Air, selain itu juga untuk bersaing dengan produk-produk unggulan di pasar ekspor. "Ini juga sebuah kesempatan bagi IKM untuk benchmarking dalam meningkatkan inovasi desain, termasuk dalam hal kemasannya serta tentunya bisa mendapatkan informasi tren dan selera pasar dunia terkini," katanya melalui siaran pers, Senin 17/2/2020.Ambiente merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen dan ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor dekorasi 2,6 persen menjadi, serta meja dan perabotan dilaksanakan setiap tahun di Messe Frankfurt, Jerman dan diikuti lebih dari 96 negara peserta. Pameran tersebut pada tahun ini diselenggarakan pada 8-12 Februari pun memfasilitasi delapan IKM sebagai peserta Ambiente 2020, antara lain Harmoni Jaya Kreasi kerajinan anyaman, Palem Craft Jogja mirror dan lighting, Mohoi kerajinan anyaman bambu, Bana Nusantara kerajinan anyaman bambu, Pandanus Internusa kerajinan anyaman, Yogya Indo Global kerajinan kayu, Siji Lifestyle kerajinan kayu dan resin dan Art Classic kerajinan kayu.Fasilitasi keikutsertaan IKM Indonesia di pameran Ambiente ini juga menghasilkan peningkatan nilai ekspor IKM peserta pameran setiap tahun rata-rata sebesar 99,5 persen. Sementara, Kedelapan IKM Indonesia tersebut mampu mencatatkan nilai penjualan selama pameran sebesar US$1,57 juta.“Dalam gelaran tahun ini minat buyer juga cukup tinggi terhadap produk-produk dari para IKM Indonesia. Mereka juga berhasil mendapatkan sekitar 102 kontrak dagang dari 37 negara, serta membukukan berbagai pesanan dan penjualan yang akan ditindaklanjuti setelah pameran berakhir,” kata 2020, Ambiente diikuti sebanyak peserta dari 93 negara. Jumlah peserta tersebut meningkat 3,9 persen dibandingkan dengan itu, jumlah pengunjung mencapai orang dari 160 negara yang 62% berasal dari luar Jerman, antara lain dari Italia, Perancis, Belanda, Spanyol, Britania Raya, Turki, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.“Dalam lima tahun terakhir, Paviliun Indonesia mencatatkan kenaikan nilai transaksinya hingga 113 persen. Tentunya hal ini capaian yang sangat membanggakan, yang menunjukkan peningkatan kemampuan IKM Indonesia di pasar global,” ujar Gati. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor David Eka Issetiabudi Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam MeningkatkanEkspor Melalui "Export Assistance". 29/03/2021 14:59:47. Efie Kurniawan Thaha. Pemeriksaan Bea Cukai Ahli Pertama KPPBC TMP B Makassar. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari wilayah Indonesia yang disebut sebagai daerah pabean. Secara yuridis, barang dianggap telah diekspor jika telah diangkut ke sarana pengangkut KementerianPerindustrian menargetkan ekspor produk kerajinan Indonesia dapat meningkat hingga 9% pada tahun 2019. Sepanjang 2018, pengapalan produk handycraft nasional mencapai USD 1,2 miliar ke 50 negara atau naik empat kali lipat dibandingkan tahun 1999 sekitar USD300 juta ke 20 negara. jkcV.